Cara Membuat CV Agar Diterima Kerja
KerjaCurriculum vitae masih menjadi salah satu alat yang digunakan oleh HRD pada proses screening para calon pegawai baru perusahaannya. Dengan adanya CV, para HRD bisa melihat secara singkat bagaimana kualitas calon pegawai tersebut. Namun demikian, secanggih apapun sebuah sistem penerimaan pegawai, pada akhirnya CV hanya akan di-screening oleh HRD, dan HRD adalah manusia, dan manusia punya preferensi tertentu. Sebuah informasi yang disukai HRD A belum tentu disukai HRD B. Setelah sebelumnya Ginicaranya sudah memberikan tutorial Cara Membuat CV Satu Halaman yang Menarik, Kali ini saya ingin berbagai mengeani cara membuat CV agar dapat diterima kerja.
#1 BACKGROUND: STANDAR SAJA
Saya pribadi lebih menyarankan teks dalam CV diketik dengan latar putih, adapun warna font-nya menyesuaikan yang penting tetap jelas terbaca.
Faktanya, meski dikirim melalui e-mail, CV tetap akan di-print, dan kebanyakan perusahaan yang saya tahu mem-print CV dengan kualitas rendah (mode fast print). Karena itu, teks berwarna putih yang diketik di background berwarna tua cenderung sulit dibaca, sudah gitu nge-print-nya lebih lama dibanding CV yang background-nya warna putih.
#2 SAMPAIKAN INFORMASI YANG RELEVAN DENGAN LOWONGAN
Menurut saya, surat lamaran dan CV tidak bisa dibuat borongan dan template alias isinya sama untuk semua perusahaan yang kita lamar. Tidak.
Beberapa pekerjaan mensyaratkan penampilan menarik, misalnya, maka tuliskan informasi mengenai tinggi dan berat badan. Sebaliknya, jika pekerjaan yang dilamar tidak mensyaratkan penampilan, maka informasi tentang tinggi dan berat badan boleh tidak dituliskan, diganti informasi lain yang relevan.
Dari pengalaman menyeleksi pelamar untuk posisi anchor dan host, saya biasanya memprioritaskan pelamar yang mencantumkan informasi tinggi dan berat badannya (ideal atau tidak). Begitu juga untuk posisi kamerawan, mereka yang badannya tinggi akan dapat prioritas untuk interview.
#3 CERITAKAN SEDIKIT TENTANG PERUSAHAAN SEBELUMNYA
Masih saya temui pelamar yang hanya menulis pengalaman kerjanya sebagai berikut:
Tahun 2009–2012, bekerja sebagai xxx di PT Mencari Cinta Sejati
Oke, bahasa kasar saya, “Plis deh, siapa juga yang tahu PT Mencari Cinta Sejati?” Jika kita pernah bekerja di perusahaan besar atau terkenal, tak masalah menulis pengalaman kerja seperti contoh di atas.
Tahun 2009–2012, bekerja sebagai xxx di Netflix
Hampir semua orang tahu Netflix, tapi PT Mencari Cinta Sejati? Karena itu ceritakan sedikit tentang perusahaan sebelumnya sebagai berikut:
Tahun 2009–2012, bekerja sebagai xxx di PT Mencari Cinta Sejati
PT Mencari Cinta Sejati adalah sebuah perusahaan pengembang aplikasi kencan online bernama “Match” yang berlokasi di Jakarta. Job desc saya di perusahaan tersebut adalah sebagai bla bla bla…
Lebih menarik di mata HRD, ‘kan?
Tambahan:
CV yang banyak disukai adalah CV yang nggak banyak narasi bercerita seperti contoh di bawah ini:
“Saya adalah pribadi yang menyukai tantangan, bisa belajar dengan cepat, dan mampu membaur dengan baik di semua lingkungan kerja. Saya juga berpengalaman lebih dari 10 tahun di bidang bla bla bla…”
CV seperti itu hampir tidak akan dibaca sampai selesai oleh HRD. Jikapun dibaca, hanya kalimat pertama saja. Lalu bagaimana jika masih fresh graduate? Tulis saja nilai jual dan kekuatan utama Anda dalam tiga hingga lima kata, misalnya EKA HALIM: Cepat dan Tepat Waktu. Bisa juga EKA HALIM: Bercerita Melalui Lensa. Istilahnya branding mungkin ya.
Itulah beberapa cara agar CV mu bisa membantu mengantarkan kamu diterima disebuah perusahaan yang kamu inginkan. Semoga bermanfaat ya.
Sumber: https://qr.ae/pvoJNe